Langsung ke konten utama

Cerita2 - Sah-sah Saja



“Ini ni yang paling gue nggak suka, orangnya disini tapi pikirannya kemana-mana.”

Pasti dari kalian pernah dengar kata-kata tersebut atau bahkan sering pake banget. Dan bisa jadi lo salah satu korbannya.

Well… bagi gw sah-sah saja. Yup, dalam berpikir boleh saja bercabang. Asal dalam tindakan, fokus. Kerjakan satu-persatu, utamakan yang lebih penting.

Ibarat makanan; nasi dengan lauk sayur, ayam dan gorengan. Ceritanya lo lagi makan bareng sama teman nih. Tiba-tiba teman lu nyletuk “Ko, gw perhatikan lu makannya sama sayur mulu, yang lain nggak lu makan?”

Terus lu jawab, “Gw kasian sama ni alat pencernaan. Masalahnya kalau sakit di dalam nggak di luar.” Apalagi sakit hati *eh
“Gaya banget lu, sampe segitunya,” lanjutnya.
“Gw makan yang lain juga ko, pake di samba.”
“Emang apa manfaatnya?”
Manfaatnya ikuti setelah jeda berikut…hihihi

Jadi, manfaatnya selain menjaga proses pencernaan, dalam hidup saat apa yang diinginkan telah dicapai (Mind Mapping) maka seseorang harus fokus dalam pengerjaannya. Maksudnya, “makan” apa yang diambil duluan (Read- kerjakan apa yang kamu tuju terlebih dahulu).

Sedangkan saat mengambil “makanan lain” adalah tanda bahwa harus berkomunikasi dengan partner kerja. Percaya pada Tuhan akan baik-baik saja.


Catatan buat kamu, saat sedang bersama temanmu, biar tak dibilang hal demikian, berhentilah memegang hp. Meski pikiran dimana-mana tapi sama-sama mendengar cerita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saatnya Berbuat Sesuatu

“Suara kalian. Suara lo semua. Bukan gue . Tanpa kalian gue nothing . Yang berhasil adalah kalian. Yang didengar adalah suara kalian. Bukan gue . Masihkah lo pesimis?  Atau lo berani bilang "Ini saatnya gue berbuat sesuatu." Buku “Diary Gue, Diary Loe” karya Melanie Subono (Penyanyi, Aktivis HAM dan Ambasador Pekerja Migran Indonesia di Delapan Negara) yang terbit pada Mei 2014 dengan jumlah halaman 114 menjadi sorotan kedua mataku. Awalnya aku pikir ini sebuah buku yang bercerita mengenai kisah drama percintaan kawula pada umumnya. Ternyata aku salah besar, setelah membaca buku ini. Bahasa yang digunakan dalam buku tersebut menggunakan campuran bahasa, ada bahasa Indonesia, bahasa asing (Inggris) dan logat Jakarta seperti Gue dan Loe . Sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami. *** Buku ini bercerita tentang kecintaan penulis terhadap Indonesia khususnya kasus-kasus seperti Kasus Munir, kasus TKW bernama Imas Tati,  kasus seorang anak manusia ber...

Mandiri dalam Berseni

“Kami ingin membuktikan bahwa seniman itu mandiri,   membangun dengan keringat dan uang sendiri seperti dengan pertunjukan serta kreativitas” – Marhalim Zaini (Pendiri Rumah Kreatif Suku Seni Riau / RK-SSR) Beratap daun nipah dan beralaskan kayu menjadi ciri khas Sanggar Rumah Kreatif Suku Seni Riau (RK-SSR) ala rumah kampung dalam berkreatifitas sehari-hari. Pepohonan nan rindang menjadikan udara alami tetap terjaga serta semakin menambah kesejukan serta kenyamanan tempat itu. “Di Riau jarang ada sanggar atau komunitas yang bertahan lama dan memiliki tempat khusus untuk berkreativitas, banyak yang menempati fasilitas pemerintah seperti di Taman Budaya dan Lapangan Paripurna MTQ,” ucap Marhalim. Terdapat dua hal yang melatarbelakangi RK-SSR, 1) kemandirian – lepas dari tangan pemerintah atau tidak dibawah otoritas dari sebuah lembaga apapun. 2), menghimpun pekerja seni di Riau terutama yang memiliki visi serta motivasi yang sama, untuk berkarya yang sama dalam...

Kolaborasi antara Digital dan Kertas

Mengutip peribahasa kuno “ Verba volant scripta manen ” yang mengandung arti apa yang terkatakan akan segera lenyap, apa yang tertulis akan menjadi abadi. Jika dikaji lebih lanjut, maka hal tersebut berkaitan - alangkah baiknya apa yang terbilang untuk segera dituliskan agar tak lenyap. Maka hal itu akan berkaitan dengan si penampung goresan yaitu kertas. Kertas adalah benda yang berbentuk lembaran, dibuat dari bubur kayu yang biasa ditulisi atau untuk pembungkus. Tanpa kertas dunia ini nothing . Banyak fungsi dari kertas yang bisa didapatkan. Pertama , segi pengetahuan yang didapat dari kumpulan lembaran kertas bernama buku. Ia bisa menjadi guru dan juga guru yang tak pernah marah. Perkembangan teknologi menjadikan buku mudah dicari dan didapat. Bagaimana tidak, kini buku hadir dalam genggaman smartphone canggih. Pemilik smartphone hanya tinggal pilih dan unduh aplikasi e-book yang berfarian. Semua itu tinggal bagaimana kita memanfaatkan teknologi. Hal tersebut...